EVALUASI PENDIDIKAN DI MASA COVID -19

  • Oct 11, 2021
  • wahyuni

EVALUASI PENDIDIKAN DI MASA COVID -19

Oleh

Nazaruddin S.Pd.I

Tulisan ini disiapkan untuk mengikuti seleksi pada Internasional Conference On Madrasah Reform

(ICMR 2021) di Surabaya

Penulis adalah : Ka.Mts Swasta Madinatul Ilmi dan Waketwil II IGI SUMUT

Email : nazaruddins.pdi1985@gmail.com / WA : 081396896623

                                                                                       Abstract Educational evaluation is very important to do, because by carrying out evaluations we will easily find a problem and be able to find solutions to these problems. Likewise, the evaluation of education during the covid-19 period, which we know together with the effects caused by this global virus, which is extraordinary, can damage the system and order in society, be it social, cultural, political, including education in our country. Keywords ( Education, Pandemic, 21st Century Learning )

 Abstrak

Evaluasi Pendidikan sangat penting di lakukan, karena dengan melaksanakan evaluasi kita akan mudah menemukan suatu permasalahan serta mampu menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Begitu juga evaluasi Pendidikan di masa covid -19 yang mana kita ketahui Bersama efek yang di timbulkan akibat Virus yang mendunia ini yang luar biasa dapat merusak system serta tatanan di masyarakat baik itu sosial, budaya, politik termasuk yang tak kalah penting nya Pendidikan di Negara Kita. Kata Kunci ( Pendidikan, Pandemi, Pembelajaran Abad 21 )

BAB 1

  1. Pendahuluan
Kita ketahui seksama bahwa Corona Virus  2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Cina (Huang et al., 2020: Rothan & Byrareddy, 2020). Sedangkan di Indonesia kasus pertama terdeteksi pada awal Maret 2020, yang langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi (Ihsanuddin, 2020). Penyakit yang disebabkan oleh COVID-19 semakin menggegerkan seluruh masyarakat dunia, semenjak Direktur Jenderal World Healt Organization (2020) mengumumkan sebagai pandemi. Maka untuk mengatasi penyebaran penyakit yang semakin luas, sebagian besar pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan lockdown, jaga jarak, menutup sekolah yang digantikan pembelajaran jarak jauh, dan pembatasan imigrasi (Gonzalez et al., 2020). United Nations Educational, Scientific and Cultural sebagai lembaga yang membawahi misi pengembangan pendidikan dunia, pun mendukung pendidikan jarak jauh dan penutupan sekolah. Hingga pada bulan April 2020 sebesar 84,5%  dari populasi peserta didik di dunia mengalami dampak dari penutupan sekolah (UNESCO, 2020). Itulah puncak dampak penutupan sekolah selama pandemi berlangsung.  Pemerintah Indonesia juga menerapkan kebijakan yang sama melalui surat edaran No. 36962/MPK.A/HK/2020 yaitu menutup sementara waktu seluruh sekolah dan menganjurkan pembelajaran secara daring dari rumah. Faktanya, Belajar dari Rumah (BDR) tetap menjadi alternatif pilihan bagi pihak sekolah, bahkan BDR dapat berlanjut hingga tahun 2021. Tentunya, implementasi BDR berdampak pada perkembangan kognitif dan nonkognitif peserta didik, yang berlanjut mempengaruhi kualitas pendidikan Indonesia di masa yang akan datang. Pada penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang baru-baru ini disosialisasikan oleh Kemendikbud, asesmen berperan sebagai strategi pembelajaran di masa pandemi COVID-19 untuk melihat perkembangan peserta didik. Hal yang serupa juga sebelumnya digaungkan oleh Black dan Wiliam (2009) serta National Council of Teachers of  Mathematics (NCTM, 2000) memandang asesmen sebagai tumpuan efektif untuk melakukan perubahan positif dalam pembelajaran, karena melalui asesmen guru memahami interkoneksi antara pengajaran, pengalaman belajar, dan kondisi psikologi peserta didik. Hasilnya digunakan untuk melihat kemajuan belajar terkait tujuan pembelajaran (Wilsey, Kloser, Borko, & Rafanelli, 2020), serta tolak ukur keberhasilan penyelenggaraaan pendidikan (Sandberg & Kecskes, 2017).  Terkait dengan pelaksanaan asesmen kognitif,  Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar,2020) merekomendasikan asesmen dilaksanakan secara berkala yang pelaksanaannya meliputi: (1) Persiapan yaitu tahapan penyusunan tes, pelaksanaan pengukuran secara daring atau tatap muka, dan tindak lanjut asesmen. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada permasalahan dalam pelaksanaan evaluasi Pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan selama pandemi Covid 19. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu studi literatur (Literature Study). Berdasarkan uraian di atas, selama pandemi Covid 19, pembelajaran daring merupakan hal mutlak yang harus dilakukan baik dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun mengevaluasi pembelajaran. Semua ini dilakukan untuk mencapai tujuan, metode, materi, dan evaluasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Kegiatan evaluasi inilah yang membuat guru bertindak sebagai perantara untuk mencapai tujuan pendidikan selama pandemi. Guru harus memahami tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran selama pandemi sehingga mampu menyiapkan metode strategis yang andal dalam pembelajaran daring sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan, dan menarik, sehingga kegiatan evaluasi berfungsi dengan baik. Pada kenyataannya, ada guru yang tidak peduli tentang hal ini. Dalam pembelajaran, yang terpenting adalah guru masuk ke dalam kelas, mengajar, melakukan evaluasi monoton, mengutamakan nilai akhir, melaksanakan waktu evaluasi sesuai dengan keinginan dan kenyamanan guru terlepas dari konsep dasar evaluasi untuk keperluan pendidikan.   
  1. PENTING NYA EVALUASI PENDIDIKAN
Saat ini, pendidikan dijadikan ujung tombak oleh pemerintah bagi kemajuan suatu negara. Karena bidang Pendidikan merupakan bagian elemen yang sangat penting dan merupakan amanah konstitusi sebagai mana tercantum di dalam UUD 1945, kemudian dari pada itu pendidikan dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang ada. Sejauh ini, pendidikan di negara kita masih belum tertata rapi di bandingkan dengan negara-negara tatangga di asia , terutama soal pengaturan dan aplikasi kurikulum. Kritik terhadap kurikulum kita saat ini ialah kurang tepatnya kurikulum dengan mata pelajaran yang terlalu banyak, dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan, dan yang paling parah pada setiap sistem pendidikan kita yaitu kurangnya evaluasi yang efektif, pada hal dengan ada nya evaluasi Pendidikan, Pendidikan diharapkan semakin baik dan dapat bersaing dengan negara tetangga di era Global ini dan nanti. Pendidikan adalah upaya sadar dan tanggung jawab untuk memelihara, membimbing dan mengarah kan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan peserta didik agar ia memiliki makna dan tujuan hidup yang hakiki. Sementara proses pendidikan bertujuan  untuk menimbulkan perubahan-perubahan yang diinginkan pada setiap peserta didik. perubahan yang diinginkan pada peserta didik meliputi tiga bidang yaitu (1) tujuan yang personal dan yang berkaitan dengan individu-individu yang sedang belajar untuk terjadinya perubahan yang diinginkan, baik perubahan tingkah laku, aktivitas dan pencapainya, serta pertumbuhan yang diingini pada peserta  didik (2) tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat  sebagai unit sosial berikut dengan dinamika masyarakat umumnya (3) tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni dan profesi. Proses pendidikan yang dimaksud tidak terlepas dari beberapa komponen yang mendukung. Salah satu nya komponen yang urgen dalam melihat keberhasilan pendidikan adalah evaluasi. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria yang merupakan kegiatan berkesinambungan. Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pendidikan, untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di dalam tulisan ini.
  1. Rumusan Masalah
Ada pun rumusan masalah dalam tulisan  ini adalah: Apa yang dimaksud dengan evalusi pendidikan.? Bagaimana ruang lingkup evalusi pendidikan.? Apa saja metode yang digunakan dalam evaluasi pendidikan.? Bagaimanakah efektifitas evaluasi pendidikan di masa Covid 19 ?
  1. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud evaluasi pendidikan. Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi pendidikan. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam evaluasi pendidikan. Untuk mengetahui efektifitas evaluasi Pendidikan di masa Pandemi Covid 19

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Sebelum membicarakan evaluasi dalam pendidikan, ada baiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu tentang konsep dan pengertian yang akan kita gunakan. Secara garis besar berbicara evaluasi adalah berbicara tentang penilaian dimana pada saat membicarakan masalah penilaian, kita sering menggunakan beberapa istilah seperti tes, pengukuran, asesmen, dan tak terkecuali didalamnya yaitu evaluasi yang digunakan secara tumpang tindih (over lap). Berikut ini beberapa pengertian dari istilah-istilah tersebut. Pengukuran adalah kegiatan penentu angka dari suatu obyek yang akan diukur, yaitu membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, dan bersifat kuantitatif. Penilaian adalah kegiatan yang dirancang untuk mengukur efektifitas pembelajaran yang melibatkan sejumlah komponen penentu keberhasilan pembelajaran, dan bersifat kualitatif. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa. Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan, kurikulum dan penilain serta pelaksanaannya. Tes adalah alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban benar dan salah. Dilihat dari segi bahasa, evaluasi berasal dari kata Bahasa Inggris; evaluation. Sedang dalam Bahasa Arab; al-Taqdir (التقدير), dan dalam Bahasa Indonesia; penilaian yang akar katanya adalah value (inggris), al-Qimah (arab), nilai (Indonesia) Sementara pendidikan merupakan sebuah program. Program yang melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan. Dengan demikian, secara harfiah evaluasi dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan Jadi Evaluasi pendidikan adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai daripada sesuatu menurut Brown dan Wand bahwa sebagai suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai atau segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Dalam arti luas evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat suatu keputusan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu; guru, media dan bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran. Jika kita ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi apa yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Hampir setiap orang yang membahas evaluasi pula tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan materi, metode, media sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Dalam konteks yang lebih lulas lagi, Gilbert Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk  “selection, placement, diagnosis and remediation, feedback: norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and guidance of learning, program and curriculum interpretation, formative and summative evaluation, and theory development”. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa.
  1. Penempatan pada tempat yang tepat B. Pemberian umpan balik C. Diagnosis kesulitan belajar siswa D. Penentuan kelulusan
  2. Metode Dalam Evaluasi Pendidikan
Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dibedakan dalam dua bentuk, yaitu tes dan nontes. Tipe evaluasi yang pertama adalah tes yang biasanya direalisasikan dengan tes tertulis. Tes tertulis juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Tes objek
Tes ini disebut juga alat evaluasi guna mengungkap atau menghafal kembali dan mengenal materi yang telah diberikan. Tes ini biasanya diberikan dengan item pertanyaan menghafal yang di antaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan identifikasi. Pertanyaan pengenalan (recognizing question) dibedakan menjadi tiga macam bentuk tampilan, yaitu soal benar-salah, pilihan ganda, dan menjodohkan. Tes objektif ini ada dua macam, yaitu jenis isian (supply type) dan jenis pilihan ganda (selection type). Tes objektif jenis isian juga mencakup tiga macam tes, yaitu tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, tes melengkapi, dan tes asosiasi.  Tes objektif jenis pilihan ganda dikatakan lebih efektif oleh sebagian ahli penilaian, terutama untuk mengukur beberapa hasil belajar peserta didik. Tes ini bervariasi dari yang sederhana misalnya jawaban dua alternatif betul-salah, item tes menjodohkan, sampai pada item tes pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar kompleks.
  1. Tes esai
Pertanyaan esai pada umumnya dapat dibedakan dalam dua jawaban berbeda, yaitu jawaban terbatas dan jawaban luas. Evaluasi yang dibuat dengan menggunakan pertanyaan esai biasanya digunakan untuk menerangkan, mengontraskan, menunjukkan hubungan, memberikan pembuktian, menganalisis perbedaan, menarik kesimpulan, dan menggeneralisasi pengetahuan peserta didik. Grounlund membedakan tes esai menjadi dua macam, yaitu tes esai dengan jawaban panjang, dan tes esai dengan jawaban singkat. Tes esai dengan jawaban panjang dirancang oleh para evaluator untuk melihat kemampuan siswa dalam menuangkan ide dalam satu kesatuan yang komprehensip, koherensi, dan sistematis sehingga memberikan kejelasan jawaban. Jawaban tes esai yang tidak membatasi ide-ide yang dituangkan oleh siswa untuk menjawab pertanyaan item merupakan tes yang disusun untuk tujuan tertentu. Contohnya, tes tertulis ujian tahap akhir, yakni ujian skripsi, tesis, dan disertasi, di mana siswa dituntut untuk menjawab pertanyaan secara komprehensip dan mendalam. Tes esai dikatakan sebagai jawaban terbatas, apabila dalam menjawab para siswa hanya diminta menguraikan ide-idenya secara singkat dan tepat sesuai dengan spasi atau ruang yang disediakan oleh para evaluator. Jawaban pertanyaan esai terbatas ini biasanya mengarah kepada jawaban yang lebih spesifik dan lebih pasti seperti kunci jawaban yang telah dibuat evaluator. Item tes esai dapat dikontruksi dengan menggunakan kata bantu pertanyaan tertentu yang mengandung unsur 4W + 1H. Di samping itu, pertanyaan esai harus direncanakan secara sistematis untuk mendorong para siswa agar memiliki kemampuan mengekspresikan ide-ide mereka.  
  1. Efektifitas evaluasi Pendidikan di Masa Pandemi
Kita ketahui seksama bahwa Corona Virus  2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Cina (Huang et al., 2020: Rothan & Byrareddy, 2020). Sedangkan di Indonesia kasus pertama terdeteksi pada awal Maret 2020, yang langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi (Ihsanuddin, 2020) kemudian setelah itu kemendikbud mengambil kebijakan bahwa pembelajaran di masa pandemi covid 19 di lakukan dengan cara PJJ menurut perkembangan tentang pembelajaran Jarak Jauh ada terdapat permasalahan seperti : Permasalahan Pembelajaran Daring Minimnya akses internet Ketiadaan gawai yang memadai Tingginya biaya kuota Di beberapa daerah, jaringan tidak stabil Beban tugas yang tidak proporsional Kurangnya pemahaman dan kesiapan pengajar dalam metode pembelajaran jarak jauh Kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anaknya melakukan kegiatan belajar mengajar dan sampai saat ini pemerintah akan mempersiapkan kurikulum adaptif untuk guru dan pelajar di Indonesia, walau pun pandemi ini sampai saat ini belum berakhir,pelajar di harapkan jangan berhenti belajar dan menuntut ilmu dengan memanfaatkan teknologi.  

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan islam Departemen Agama RI, 2009. http://www.scrib.com/doc/21624443/Tujuan-dan-Fungsi-Evaluasi-Pendidikan-Islam. 28 Maret 2015. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Cet. III; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Alfabeta, 2000. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 2011. Sukardi, M. Evaluasi Pendidikan; Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. [caption id="attachment_1700" align="alignnone" width="300"] Nazaruddin, S.Pd.I selaku Kepala MTS Madinatul Ilmi mengikuti Bimtek calon IP.[/caption]